Informasi Bis-bis di Indonesia & Dunia

Senin, 18 April 2016

Sejarah Bus Haryanto atau Perusahaan Otobus Haryanto

Perusahaan Otobus Haryanto ini sudah sangat terkenal dengan trayek atau rute Jakarta-Kudus-Surabaya-Madura-Pati-Solo-Blora-Cepu-Ponorogo. Tetapi banyak masyarakat yang tidak mengetahui nama Perusahaan Otobus Haryanto. Perusahaan Otobus ini diambil dari nama pemilik bus yaitu Pak Haryanto. Pak Haryanto hanyalah seorang anak buruh tani. Sejak kecil Pak Haryanto didik untuk bekerja keras mulai dari berjualan es atau menggembala sapi milik tetangga demi menambah penghasilan untuk kelangsungan hidup keluarganya. 

Saudara Pak Haryanto sangatlah banyak, jadi tidak dipungkiri jika Pak Haryanto didik untuk bekerja keras sejak kecil. Pak Haryanto anak keenam dari sebelas bersaudara. Sejak kecil Pak Haryanto bercita-cita ingin menjadi TNI. Cita-citanya tahun 1979 akhirnya tercapai juga. Pak Haryanto mulai bekerja di kesatuan angkatan angkatan udara kostrad di Tangerang. Pak Haryanto sewaktu menjadi TNI didik menjadi pengemudi yang tugasnya mengangkut meriam, beras untuk konsumsi dan perminyakan. Penghasilan beliau waktu itu hanya Rp 18.000 per bulan.

Sudah bekerja dan mengantongi gaji tetap setiap bulannya, pada tahun 1982 Pak Haryanto memberanikan diri untuk menikah, tetapi gaji belasan ribu yang diterima setiap bulannya tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka selain bekerja sebagai TNI, beliau mempunyai kerja sambilan yaitu menjadi sopir angkot. Pada Tahun 1984 dengan modal uang kurang dari satu juta, Pak Haryanto nekat membeli mobil angkutan kota buatan daihatsu. Disela-sela waktu bekerja sebagai sopir kendaraan militer dikesatuannya, beliau meluangkan waktunya untuk menyopir angkot.

Bapak Haryanto tidak mempunyai banyak waktu istirahatnya demi menafkahi istri dan ketiga anaknya. Beliau juga bekerja sambilan yang lain yaitu sebagai perwakilan bus PO Sumber Urip yang beliau tekuni sejak tahun 1990 sampai tahun 2000. Dari hasil kerja kerasnya angkot beliau terus bertambah banyak hingga mencapai 100 unit. Dari hasil usaha angkotnya beliau berhasil mendapatkan jutaan rupiah setiap harinya.

Tahun 1990 beliau membuka Showroom mobil didaerah Tangerang. Showroom beliau khusus menjual mobil angkot dari berbagai merk. Mobil angkot yang dijualnya sangat diminati oleh pembeli sehingga setiap bulan telah terjual 20-30 unit mobil. Kini penghasilannya tak kalah dengan para jendral walaupun pangkat beliau di TNI hanya kopral. Beliau sangat sukses dalam menjalankan bisnisnya.

Walaupun umurnya baru 43 tahun, tahun 2002 dia melayangkan surat pengunduran diri. Beliau tidak mendapat pesangon, tetapi mendapat pensiun Rp 800. 000,- perbulan. Sejak beliau pensiun, beliau sibuk dengan bisnis barunya yaitu mendirikan Perusahaan Otobus. Perusahaan Otobusnya diberi nama PO Haryanto. Waktu itu beliau mendapat pinjaman dari bank sekitar 3 miliar, uang tersebut digunakan untuk membeli 6 unit bus yang masing-masing unit harganya Rp 800 juta.

Semula Pak Haryanto mengoperasikan busnya untuk rute atau jurusan Cikarang-Cimone dengan kelas Ekonomi. Sayangnya bus jurusan tersebut sepi penumpang sehingga beliau merubah busnya dengan kelas eksekutif dan membuat jurusan atau rute baru yaitu Jakarta-Kudus, Jakarta-Jepara, Jakarta-Pati.

Pada saat ini beliau memiliki 90 bus eksekutif yang melayani rute atau jurusan Jakarta-Kudus-Surabaya-Madura-Solo-Pati-Ponorogo-Blora. Selain busnya untuk penumpang umum, busnya juga dapat digunakan atau disewakan buat pariwisata. Selain itu beliau juga memiliki 150 unit angkutan kota dengan melayani trayek daerah Tangerang, dan beliau juga memiliki showroom mobil, 2 rumah makan besar yang berada didaerah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Bapak Haryanto sadar betul bahwa usaha bisnisnya tidak akan berhasil tanpa bantuan Allah SWT. Oleh sebab itu beliau berjanji akan memberangkatkan sopirnya ke Tanah Suci (Mekkah). Tradisi memberangkatkan karyawannya ke Tanah Suci (Mekkah)  terus beliau pelihara hingga sekarang.

Inilah bus PO Haryanto yang dimiliki bapak Haryanto















Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Sejarah Bus Haryanto atau Perusahaan Otobus Haryanto

3 komentar:

  1. siip,,semoga bisnisnya lancar dan berkah

    BalasHapus
  2. cikarang - cimone bukan cikarang - cikone

    BalasHapus
  3. ok om michael terimakasih masukannya. Mohon maaf jika ada salah ketik.

    BalasHapus

Komentar akan disetujui terlebih dahulu sebelum di publikasikan. Terimakasih.